Pemerintah provinsi Jawa tengah (Jateng) mendorong kalangan perbankan
untuk memberikan kemudahan kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), berupa pinjaman lunak dengan bunga rendah.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko disela-sela pembukaan ekspo UMKM di Mal Ciputra Semarang, Rabu (2/4/2014).
Heru mengatakan, selama ini kendala utama yang masih dihadapi oleh pelaku UMKM di Jawa Tengah adalah masalah permodalan. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dari dunia perbankan untuk mendorong UMKM.
”Pemberian kredit dengan bunga rendah jangan hanya untuk usaha besar tetapi juga usaha kecil dan menengah, supaya mereka tetap mampu bertahan dan bisa bersaing,” katanya.
Dia mengaku, sangat prihatin dengan masih adanya kredit untuk UMKM dengan bunga tinggi, dan kredit dengan bunga rendah untuk usaha besar. “Ini ironis sekali, padahal yang membutuhkan bantuan adalah UMKM. Ini menjadi PR bagi kita semua,” ujarnya.
Pemerintah berharap, usaha UMKM di Jateng terus mampu bersaing di tengah semakin ketatnya persaingan pasar. Di tengah kondisi tersebut, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya memikirkan hitungan Ekonomi semata tetapi juga kualitasnya.
”Jangan hanya jual murah, untuk bisa laku tetapi juga perlu memikirkan kualitas supaya makin mampu bersaing dengan usaha-usaha yang sudah besar,” tegasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, saat ini di Jateng merupakan gudangnya UMKM. Tercatat ada sekitar 3,27 juta UMKM yang tersebar di seluruh pelosok Jateng.
“Kami dari dinas terus mendorong untuk terus meningkatkan kualitas UMKM, salah satunya melalui pelatihan,” ujarnya.
Sujarwanto mengaku, selama ini keberadaan hasil UMKM masih tergolong kecil di pasaran. Seharusnya, kata dia, paling tidak prosentase produk UMKM di pasarnya di atas 30 persen.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono menambahkan, untuk bisa memajukan potensi UMKM dibutuhkan kerja sama semua pihak mulai dari pelaku, perbankan, pemerintah dan kalangan pengsuaha.
“Dibutuhkan sinergi antara semua pihak sehingga UMKM bisa tetap eksis dan mampu berkembang,” ujarnya.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko disela-sela pembukaan ekspo UMKM di Mal Ciputra Semarang, Rabu (2/4/2014).
Heru mengatakan, selama ini kendala utama yang masih dihadapi oleh pelaku UMKM di Jawa Tengah adalah masalah permodalan. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dari dunia perbankan untuk mendorong UMKM.
”Pemberian kredit dengan bunga rendah jangan hanya untuk usaha besar tetapi juga usaha kecil dan menengah, supaya mereka tetap mampu bertahan dan bisa bersaing,” katanya.
Dia mengaku, sangat prihatin dengan masih adanya kredit untuk UMKM dengan bunga tinggi, dan kredit dengan bunga rendah untuk usaha besar. “Ini ironis sekali, padahal yang membutuhkan bantuan adalah UMKM. Ini menjadi PR bagi kita semua,” ujarnya.
Pemerintah berharap, usaha UMKM di Jateng terus mampu bersaing di tengah semakin ketatnya persaingan pasar. Di tengah kondisi tersebut, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya memikirkan hitungan Ekonomi semata tetapi juga kualitasnya.
”Jangan hanya jual murah, untuk bisa laku tetapi juga perlu memikirkan kualitas supaya makin mampu bersaing dengan usaha-usaha yang sudah besar,” tegasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, saat ini di Jateng merupakan gudangnya UMKM. Tercatat ada sekitar 3,27 juta UMKM yang tersebar di seluruh pelosok Jateng.
“Kami dari dinas terus mendorong untuk terus meningkatkan kualitas UMKM, salah satunya melalui pelatihan,” ujarnya.
Sujarwanto mengaku, selama ini keberadaan hasil UMKM masih tergolong kecil di pasaran. Seharusnya, kata dia, paling tidak prosentase produk UMKM di pasarnya di atas 30 persen.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono menambahkan, untuk bisa memajukan potensi UMKM dibutuhkan kerja sama semua pihak mulai dari pelaku, perbankan, pemerintah dan kalangan pengsuaha.
“Dibutuhkan sinergi antara semua pihak sehingga UMKM bisa tetap eksis dan mampu berkembang,” ujarnya.
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment